Mengapa aku kini
kian menggebuh mendengar kerisauan hati yang
merintih entah mengapa tiada henti..
lekukan hati ku
telah bergemurung mengenang dan selalu mengingatmu canda dan tawamu lenyap..
di kemurungan
wajahmu disaat engkau menatapku
dengan wajah yang
murung kau jauhi aku..
Tapi perasaan ku
semua terserah
padamu
Meski hati ini
sedikit tergores luka pedih
Mengenang
sahabatku...
Entah aku gila
akan semua ini
Semua terserah
padamu..
Terbanglah bebas
kepakkan sayapmu
Janganlah kau
ajak hati ini
Karena
sayap-sayapku telah patah karenamu..
Mengenang
sahabatku..
Perasaan ini kan
selalu ada dan penyesalan ini takkan berakhir.. .
Entah aku sudah gila…..tapi aku
sadari slaluEntah knapa aku selalu gelisah dan resah untukmu
Kenanglah wahai sahabat...
Entah knapa aku kagumi eloknya budi bahasamu ….
Entah aku waras entah cuma angan-anganku
Entah knapa banyak bintang bertaburan dan saling kejar-kejaran menyinariku
Entah knapa diantara cahaya bintang-bintang itu cuma ada kamu
Entah knapa aku jadi dungu ..
Entah knapa aku tak bosan menatap wajahmu...
Entah knapa, apapun kau katakan membuatku bahagia dan riang
Entah mengapa ku tak protes, walau engkau siksa bathinku selalu ingat kenanganmu..
Mengenang sahabatku
Entah mengapa rasa ini tak terbendung…getaran mu slalu berkunjung
Entah mengapa ketika ingat engkau hilanglah murung
Entah mengapa mau duduk ingat kamu gairah mu berkunjung
Entah mengapa mau berdiri ingat kamu semangat berkunjung
Entah mengapa setiap pernafasan dan pikiranku membendung
Mengenang sahabatku
Entah knapa aku terjerat pikiranku
Entah knapa hatiku terpikat dan terikat akan canda dan tawamu
Entah knapa ku tak nyaring mendengar suaramu
Mengenang sahabatku
Ku tak ingin semua berlalu mengapa kau telah meluruh menjauh dari angan-anganku
Ku tak ingin melawan kepedihanku dengan siksa batinku
Bukan cinta dan bukan pula cita yang kurasa
Karena ……..
Kau masih Ratu di kerajaan hatiku
Kau masih penumpang istimewa di kapal hidupku
Kau masih bunga di taman kalbuku
Kau masih matahari di siangku
Kau masih rembulan di malamku
Kau masih bunga mentari yang membangunkan subuhku
Ada sejuta rasa bila aku mengingatmu
Lima ratus ribu rasa lara, lima ratus ribu rasa bahagia
Hanya Tuhan yang bisa melengserkan dirimu sebagai ratu di kerajaan hatiku
Hanya Tuhan yang bisa menenggelamkanmu sebagai penumpang istimewa di kapal hidupku
Hanya Tuhan yang bisa melayukanmu sebagai bunga di taman kalbuku
Kenanglah wahai sahabat...
Bisik jiwa tlah
terputus dalam satu hembusan nafas
Janji suci tlah hilang tuk bersama
Dalam tawa dan duka
Yakinlah selalu … sahabat...
Bahwa sgala luka yang menyobek hatimu
Adalah pisau yang mengalir di setiap tetes darahku
Kesedihan yang nampak di raut wajahmu
Adalah kepedihan terdalamku
Ketidakramahan dirimu adalah penyobek hatiku
Taukah engkau sahabat..?
Bahwa secercah tawa dan senyuman yang dulu slalu menghiasi wajahmu
Kini tlah pudar dan bukan lagi
Kebanggaan dalam tali hati antara kau dan aku
Kini kau telah melepas jemari itu
Padahal aku rapuh tanpa senyuman itu
Janji suci tlah hilang tuk bersama
Dalam tawa dan duka
Yakinlah selalu … sahabat...
Bahwa sgala luka yang menyobek hatimu
Adalah pisau yang mengalir di setiap tetes darahku
Kesedihan yang nampak di raut wajahmu
Adalah kepedihan terdalamku
Ketidakramahan dirimu adalah penyobek hatiku
Taukah engkau sahabat..?
Bahwa secercah tawa dan senyuman yang dulu slalu menghiasi wajahmu
Kini tlah pudar dan bukan lagi
Kebanggaan dalam tali hati antara kau dan aku
Kini kau telah melepas jemari itu
Padahal aku rapuh tanpa senyuman itu
entahlah...
Sahabat...
Sebuah senyuman yang selalu kau lemparkan kepadaku
Sebuah sapaan yang selalu merangkulku bila kulengah
Kini tak akan pernah kudapati lagi
Kemana aku harus mencari semua itu?
Kau berubah entah meluruh dengan hati yang bimbang
Kau telah memutus persahabatan itu
Persahabatan yang suci
Kini tlah kau nodai dengan kebungkaman, dan kebosanan
Semuanya penuh kepura-puraan
Kau jadikan persahabatan
Sebagai tempat berlabuh
Tuk mencari pengalaman kehidupan
Ku diam dalam kebungkaman yang penuh kesakitan
Sedangkan dirimu tertawa penuh keriangan
Lalu kini ku bertanya:
Apa menurutmu seorang sahabat?
dan sahabat yang tulus seperti apa?
Kau hanya diam tak bisa menjawab
kenanglah wahai sahabat …
Sahabat adalah dia menghampiri ketika seluruh dunia menjauh
Karena persahabatan itu seperti tangan dengan mata
Saat tangan terluka, mata menangis
Saat mata menangis, tangan pun kan mengusapnya
Sebuah senyuman yang selalu kau lemparkan kepadaku
Sebuah sapaan yang selalu merangkulku bila kulengah
Kini tak akan pernah kudapati lagi
Kemana aku harus mencari semua itu?
Kau berubah entah meluruh dengan hati yang bimbang
Kau telah memutus persahabatan itu
Persahabatan yang suci
Kini tlah kau nodai dengan kebungkaman, dan kebosanan
Semuanya penuh kepura-puraan
Kau jadikan persahabatan
Sebagai tempat berlabuh
Tuk mencari pengalaman kehidupan
Ku diam dalam kebungkaman yang penuh kesakitan
Sedangkan dirimu tertawa penuh keriangan
Lalu kini ku bertanya:
Apa menurutmu seorang sahabat?
dan sahabat yang tulus seperti apa?
Kau hanya diam tak bisa menjawab
kenanglah wahai sahabat …
Sahabat adalah dia menghampiri ketika seluruh dunia menjauh
Karena persahabatan itu seperti tangan dengan mata
Saat tangan terluka, mata menangis
Saat mata menangis, tangan pun kan mengusapnya
Kenanglah wahai
sahabat..
Seindah cahaya
pagi yang menyingsing waktu pagi……
Seindah belaian katulistiwa yang memancar………
Seindah gelora kasih yang bersemayam direlung hati……….
Seindah persahabatan yang dulu terjalin…….
Bintang-bintang bersinar gemerlap………
Rembulan tersenyum dengan indahnya…….
Komet Halley berlintas dengan cemerlang……….
Seindah persahabatan yg dulu kita rekat……..
Seindah belaian katulistiwa yang memancar………
Seindah gelora kasih yang bersemayam direlung hati……….
Seindah persahabatan yang dulu terjalin…….
Bintang-bintang bersinar gemerlap………
Rembulan tersenyum dengan indahnya…….
Komet Halley berlintas dengan cemerlang……….
Seindah persahabatan yg dulu kita rekat……..
Akankah tercipta
seperti itu saat kini hati merindukan senyuman dan keriangan tuk memulihkan
pedih dihati.. dan menorehkan semangat akan arti sahabat yang dulu yang slalu
dikenang untuk slama-lamanya..
|