Kamis, 06 September 2012

Rintihan Hatiku


Mengapa aku kini kian menggebuh mendengar kerisauan hati yang merintih entah mengapa tiada henti..
lekukan hati ku telah bergemurung mengenang dan selalu mengingatmu canda dan tawamu lenyap..
di kemurungan wajahmu disaat engkau menatapku
dengan wajah yang murung kau jauhi aku..
Tapi perasaan ku
semua terserah padamu
Meski hati ini sedikit tergores luka pedih

Mengenang sahabatku...

Entah aku gila akan semua ini
Semua terserah padamu..
Terbanglah bebas kepakkan sayapmu
Janganlah kau ajak hati ini
Karena sayap-sayapku telah patah karenamu..

Mengenang sahabatku..

Perasaan ini kan selalu ada dan penyesalan ini takkan berakhir.. .
Entah aku sudah gila…..tapi aku sadari slalu
Entah knapa aku selalu gelisah dan resah untukmu

Kenanglah wahai sahabat...
Entah knapa aku kagumi eloknya budi bahasamu ….
Entah aku waras entah cuma angan-anganku
Entah knapa banyak bintang bertaburan dan saling kejar-kejaran menyinariku
Entah knapa diantara cahaya bintang-bintang itu cuma ada kamu

Entah knapa aku jadi dungu ..
Entah knapa aku tak bosan menatap wajahmu...
Entah knapa, apapun kau katakan membuatku bahagia dan riang
Entah mengapa ku tak protes, walau engkau siksa bathinku selalu ingat kenanganmu..

Mengenang sahabatku
Entah mengapa rasa ini tak terbendung…getaran mu slalu berkunjung
Entah mengapa ketika ingat engkau hilanglah murung
Entah mengapa mau duduk ingat kamu gairah mu berkunjung
Entah mengapa mau berdiri ingat kamu semangat berkunjung
Entah mengapa setiap pernafasan dan pikiranku membendung

Mengenang sahabatku
Entah knapa aku terjerat pikiranku
Entah knapa hatiku terpikat dan terikat akan canda dan tawamu
Entah knapa ku tak nyaring mendengar suaramu

Mengenang sahabatku
Ku tak ingin semua berlalu mengapa kau telah meluruh menjauh dari angan-anganku
Ku tak ingin melawan kepedihanku dengan siksa batinku
Bukan cinta dan bukan pula cita yang kurasa
Karena ……..
Kau masih Ratu di kerajaan hatiku
Kau masih penumpang istimewa di kapal hidupku
Kau masih bunga di taman kalbuku
Kau masih matahari di siangku
Kau masih rembulan di malamku
Kau masih bunga mentari yang membangunkan subuhku
Ada sejuta rasa bila aku mengingatmu
Lima ratus ribu rasa lara, lima ratus ribu rasa bahagia
Hanya Tuhan yang bisa melengserkan dirimu sebagai ratu di kerajaan hatiku
Hanya Tuhan yang bisa menenggelamkanmu sebagai penumpang istimewa di kapal hidupku
Hanya Tuhan yang bisa melayukanmu sebagai bunga di taman kalbuku

Kenanglah wahai sahabat...
Bisik jiwa tlah terputus dalam satu hembusan nafas
Janji suci tlah hilang tuk bersama
Dalam tawa dan duka
Yakinlah selalu … sahabat...
Bahwa sgala luka yang menyobek hatimu
Adalah pisau yang mengalir di setiap tetes darahku
Kesedihan yang nampak di raut wajahmu
Adalah kepedihan terdalamku
Ketidakramahan dirimu adalah penyobek hatiku
Taukah engkau sahabat..?
Bahwa secercah tawa dan senyuman yang dulu slalu menghiasi wajahmu
Kini tlah pudar dan bukan lagi
Kebanggaan dalam tali hati antara kau dan aku
Kini kau telah melepas jemari itu
Padahal aku rapuh tanpa senyuman itu

entahlah...

Sahabat...
Sebuah senyuman yang selalu kau lemparkan kepadaku
Sebuah sapaan yang selalu merangkulku bila kulengah
Kini tak akan pernah kudapati lagi
Kemana aku harus mencari semua itu?
Kau berubah entah meluruh dengan hati yang bimbang
Kau telah memutus persahabatan itu
Persahabatan yang suci
Kini tlah kau nodai dengan kebungkaman,  dan kebosanan
Semuanya penuh kepura-puraan
Kau jadikan persahabatan
Sebagai tempat berlabuh
Tuk mencari pengalaman kehidupan
Ku diam dalam kebungkaman yang penuh kesakitan
Sedangkan dirimu tertawa penuh keriangan
Lalu kini ku bertanya:
Apa menurutmu seorang sahabat?
dan sahabat yang tulus seperti apa?
Kau hanya diam tak bisa menjawab
kenanglah wahai sahabat …
Sahabat adalah dia menghampiri ketika seluruh dunia menjauh
Karena persahabatan itu seperti tangan dengan mata
Saat tangan terluka, mata menangis
Saat mata menangis, tangan pun kan mengusapnya

Kenanglah wahai sahabat..

Seindah cahaya pagi yang menyingsing waktu pagi……
Seindah belaian katulistiwa yang memancar………
Seindah gelora kasih yang bersemayam direlung hati……….
Seindah persahabatan yang dulu terjalin…….
Bintang-bintang bersinar gemerlap………
Rembulan tersenyum dengan indahnya…….
Komet Halley berlintas dengan cemerlang……….
Seindah persahabatan yg dulu kita rekat……..

Akankah tercipta seperti itu saat kini hati merindukan senyuman dan keriangan tuk memulihkan pedih dihati.. dan menorehkan semangat akan arti sahabat yang dulu yang slalu dikenang untuk slama-lamanya..

From: your best friend
 
”KENANGLAH WAHAI SABAHABAT”